Perbedaan volatilitas dan fluktuasi
Fluktuasi dan volatilitas adalah dua konsep yang sering digunakan dalam konteks pasar keuangan, tetapi mereka memiliki perbedaan yang penting.
Volatilitas adalah ukuran yang mengacu pada besarnya variasi harga suatu aset atau indeks pasar dalam periode tertentu.
Faktor-faktor ekonomi, geopolitik, dan psikologis berperan penting dalam memengaruhi tingkat volatilitas.
Tingginya volatilitas menandakan adanya risiko yang lebih besar, tetapi juga peluang keuntungan yang lebih tinggi.
Fluktuasi, di sisi lain, adalah perubahan harga yang terus-menerus terjadi sepanjang waktu. Fluktuasi bisa bersifat jangka pendek seperti perubahan harian, atau jangka panjang seperti perubahan harga dalam satu tahun.
Dalam konteks lebih luas, fluktuasi dianggap sebagai bagian dari konsep volatilitas dan mencerminkan dinamika pasar secara umum.
Dengan demikian, volatilitas dapat dilihat sebagai ukuran statistik yang menggambarkan fluktuasi harga, sementara fluktuasi adalah manifestasi dari perubahan harga yang terjadi sepanjang waktu.
Meskipun keduanya memiliki perbedaan, keterkaitan erat antara keduanya memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.
Contoh volatilitas dalam berbagai instrumen keuangan mencakup beragam situasi yang memengaruhi nilai investasi.
Perhatikan beberapa contohnya dalam pasar saham, mata uang, dan obligasi, serta dampaknya terhadap keputusan investasi berikut ini.
Kesimpulan tentang apa itu volatilitas
Arti volatilitas adalah seberapa besar perubahan harga suatu sekuritas atau indeks pasar dalam suatu periode waktu.
Makin besar volatilitas, makin besar risiko yang terkait dengan produk atau aset investasi tersebut.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, volatilitas adalah cerminan naik-turun harga yang signifikan dan cepat pada aset atau pasar keuangan, seperti saham, mata uang, dan komoditas.
Beberapa alasan utama mengapa kamu perlu memahami volatilitas adalah sebagai berikut:
Volatilitas saham adalah kisaran besarnya jarak antara naik dan turunnya harga saham atau valas (valuta asing) dalam periode tertentu.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang sekuritas di blog Jobsreet yang menyediakan insight menarik seputar dunia kerja dan karier!
Download aplikasinya sekarang juga melalui Google Play Store atau Apple App Store!
Apa yang Mempengaruhi Volatilitas Crypto?
Volatilitas crypto bisa disebut sebagai hal yang cukup sensitif. Mengapa demikian? Volatilitas crypto bisa dengan mudah terpengaruh oleh apapun. Beberapa faktor kuat yang bisa mempengaruhinya, yaitu:
Bagaimana cara memilih investasi yang tahan volatilitas?
Volatilitas pasar sering kali menimbulkan ketidakpastian bagi investor, tetapi dengan menerapkan strategi yang cerdas, kamu bisa mengelola fluktuasi harga dengan lebih baik dan mencapai tujuan investasi secara optimal.
Tips Menghadapi Volatilitas
Dalam menghadapi volatilitas, investor perlu memahami bahwa volatilitas adalah bagian dari investasi. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memiliki strategi investasi yang jelas dan selalu melakukan diversifikasi aset. Selain itu, investor juga perlu selalu mengikuti perkembangan pasar dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi volatilitas.
Volatilitas adalah ukuran statistik penyebaran pengembalian untuk sekuritas atau indeks pasar tertentu. Dalam kebanyakan kasus, semakin tinggi volatilitas, semakin berisiko keamanannya. Volatilitas sering diukur sebagai deviasi standar atau varians antara pengembalian dari sekuritas atau indeks pasar yang sama.
Di pasar sekuritas, volatilitas sering dikaitkan dengan perubahan besar di kedua arah. Misalnya, ketika pasar saham naik dan turun lebih dari satu persen selama periode waktu yang berkelanjutan, itu disebut pasar yang “tidak stabil”. Ketidakstabilan aset adalah faktor kunci saat kontrak opsi harga.
Ukuran Volatilitas Lainnya
Salah satu ukuran volatilitas relatif dari saham tertentu ke pasar adalah beta (β). Beta mendekati volatilitas keseluruhan dari pengembalian keamanan terhadap pengembalian patokan yang relevan (biasanya S&P 500 digunakan).
Misalnya, saham dengan nilai beta 1,1 secara historis berpindah 110% untuk setiap 100% pergerakan dalam benchmark, berdasarkan tingkat harga. Sebaliknya, saham dengan beta 0,9 secara historis bergerak 90% untuk setiap 100% pergerakan dalam indeks yang mendasarinya.
Gejolak pasar juga dapat dilihat melalui VIX atau Indeks Volatilitas. VIX dibuat oleh Chicago Board Options Exchange sebagai ukuran untuk mengukur volatilitas yang diharapkan selama 30 hari dari pasar saham AS yang berasal dari harga kuotasi waktu nyata dari opsi beli dan jual S&P 500.
Ini secara efektif merupakan ukuran taruhan masa depan yang dibuat oleh investor dan trader terhadap arah pasar atau sekuritas individu. Pembacaan tinggi pada VIX menyiratkan pasar yang berisiko.
Variabel dalam formula harga opsi yang menunjukkan sejauh mana pengembalian aset yang mendasarinya akan berfluktuasi antara sekarang dan kedaluwarsa.
Volatilitas, yang dinyatakan sebagai koefisien persentase dalam rumus penetapan harga opsi, muncul dari aktivitas perdagangan harian. Bagaimana volatilitas diukur akan mempengaruhi nilai koefisien yang digunakan.
Perbedaan Volatilitas dan Fluktuasi
Volatilitas dan fluktuasi adalah dua istilah yang sering digunakan dalam investasi. Namun, terdapat perbedaan antara kedua istilah tersebut. Volatilitas mengacu pada tingkat fluktuasi harga aset dalam periode waktu tertentu, sedangkan fluktuasi mengacu pada perubahan harga aset tanpa memperhatikan tingkat perubahannya.
Tips Untuk Menghindari Tingginya Volatilitas Crypto
Crypto memang tidak bisa dipisahkan dari volatilitasnya. Karena seperti yang kita tahu, crypto memang memiliki risiko tinggi. Namun bukan berarti risiko besar ini tidak bisa dihindari. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi fluktuasi harga yang besar, yaitu:
Apa itu Volatilitas Crypto?
Volatilitas kripto merupakan hal yang menjadi sorotan selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak lahirnya Bitcoin pada tahun 2009. Fluktuasi harga yang tinggi dalam pasar kripto dapat menyebabkan keuntungan besar bagi investor yang berani mengambil risiko.
Volatilitas kripto bisa disebut sebagai fluktuasi harga yang besar dalam pasar mata uang digital dalam jangka waktu tertentu. Harga aset kripto besar seperti Bitcoin dan Ethereum pun bisa berubah dengan sangat cepat.
Faktor-faktor seperti berita pasar, regulasi, dan sentimen pasar akan sangat mempengaruhi harga kripto. Crypto juga diperdagangkan di pasar yang relatif kecil dibandingkan dengan pasar tradisional seperti pasar saham, sehingga dapat lebih mudah terpengaruh oleh pergerakan pasar yang besar.
Volatilitas tidak hanya merujuk pada kerugian besar. Namun, volatilitas juga bisa memberikan keuntungan besar bagi investor yang berani mengambil risiko dan memilih investasi yang tepat.
Oleh karena itu, para investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam aset kripto, tentu penting untuk memahami volatilitas crypto dan bagaimana mengatasi risiko yang terkait dengannya.
Average True Range (ATR)
Rumus ini juga umum digunakan untuk mengukur volatilitas. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Volatilitas = (Σ TRi) / n
Di mana:TRi = True Range pada waktu in = Jumlah periode waktu yang ditentukan
Bollinger Bands: Rumus ini digunakan untuk mengukur volatilitas dengan menghitung deviasi standar harga dari moving average (rata-rata pergerakan harga). Rumusnya adalah sebagai berikut:
Upper Band = MA + (n * SD)Lower Band = MA - (n * SD)
Di mana:MA = Moving Average (rata-rata pergerakan harga)SD = Deviasi Standar hargan = Faktor pengali yang digunakan (biasanya 2 atau 3)