Penyebab Turnover Karyawan Tinggi dan Cara Mengatasinya
Perputaran karyawan yang terlalu cepat akan merugikan perusahaan. Untuk itu Anda perlu mengetahui sejak awal apa penyebab utama karyawan memilih meninggalkan perusahaan.
Berikut penyebab turnover karyawan dan cara mengatasinya:
Menunjukan Apresiasi Kepada Karyawan
Selain dengan memberi kesempatan dalam pengambilan keputusan, karyawan juga bisa merasa dihargai saat diberi apresiasi di setiap kerja baiknya. Hal ini juga terbukti bisa mengurangi angka turnover yang meningkat di lingkup perusahaan.
Saat ini tidak jarang karyawan yang mencari tempat kerja lain karena merasa tidak pernah diapresiasi. Hal ini wajar, mengingat karyawan yang tidak diapresiasi akan merasa hanya dimanfaatkan oleh perusahaan tanpa ada rasa kekeluargaan di dalamnya.
Jika seorang karyawan merasa hal seperti ini terjadi di lingkungan kerjanya, maka bisa jadi karyawan tersebut sudah memberi sinyal akan berhenti. Aspek ini, tentunya akan dirasakan oleh karyawan lain dan bukan hanya satu karyawan saja.
Budaya Kerja yang Buruk
Lingkungan dan budaya kerja yang toxic tidak bisa dianggap sepele. Karyawan yang mengalami intimidasi, diabaikan, takut dimarahi terus menerus akan stress sehingga kehilangan motivasi kerja.
Perusahaan bisa melakukan survei berkala tentang motivasi karyawan untuk mengatasi masalah ini. Lalu buatlah tindakan perbaikan agar tercipta suasana kerja yang sehat.
Inilah 5 Manfaat dan Jenis Training Karyawan untuk Perusahaan
Sekarang Anda sudah mengetahui faktor apa saja yang biasa menyebabkan tingginya angka turnover karyawan. Selain melakukan evaluasi internal perusahaan, ada baiknya juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk membantu rekrutmen karyawan yang sesuai.
Anda bisa menggunakan layanan ALC recruitment dan assessment untuk mendapatkan talenta yang lebih tepat. Dengan memilih karyawan yang tepat sejak awal juga bisa mengurangi turnover.
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan dengan Rumus – Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan menjadi penting untuk dipelajari. Karena, melalui data ini setiap industri bisa mengetahui bagaimana suasana di lingkungan kerja mereka. Apakah nyaman atau justru sebaliknya.
Apa kondisi tersebut sangat penting bagi pengusaha? Iya, bisa jadi mempengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan. Bahkan, potensinya mencapai 70% bila keadaan itu tidak ditekan atau dikelola dengan baik.
Kepemimpinan yang Buruk
Mengutip dari Forbes, kepemimpinan yang buruk dapat berdampak pada tingginya turnover karyawan. Kenapa bisa seperti itu? Sebab, pemimpin yang buruk tidak dapat memberi arahan yang jelas pada karyawan.
Akibatnya, karyawan akan bingung dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Selain itu, pemimpin yang terlalu mengontrol bawahannya dapat membuat pegawai sulit untuk berpikir kreatif dan inovatif.
Solusi agar Karyawan Tidak Pindah
Saat ini, mencari karyawan yang sesuai dengan perusahaan susah-susah gampang. Oleh karena itu, apabila di perusahaan Anda ada karyawan yang bertalenta, Anda harus mempertahankan karyawan tersebut.
Namun, bagaimana caranya agar pegawai terbaik mau bertahan bersama Anda? Yuk, ikuti langkahnya berikut ini!
Dampak Turnover Karyawan Tinggi pada Kinerja Perusahaan
Ketika perusahaan merekrut seorang karyawan, tentunya ada biaya yang dikeluarkan. Mulai dari biaya iklan lowongan kerja, pelatihan kompetensi, kompensasi, tunjangan, dan biaya lainnya. Apabila angka turnover tinggi, artinya perusahaan harus kembali mengeluarkan biaya-biaya tersebut dari awal. Namun, jika perusahaan memilih untuk mencari karyawan berpengalaman biasanya gaji yang diharapkan pun juga cenderung tinggi.
Tidak hanya dari segi biaya, perusahaan juga rugi dalam hal waktu karena proses rekrutmen yang cukup panjang terlebih untuk posisi krusial seperti high level position. Proses training dan adaptasi karyawan baru pun juga turut memakan waktu karena mereka harus menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan sebaliknya.
Gaji Terlalu Rendah
Selain beban kerja, sistem penggajian yang tidak sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan juga bisa memicu karyawan resign. Apalagi jika mereka mendapatkan tawaran lain dengan gaji lebih tinggi.
Sehingga perusahaan sebaiknya selalu memantau beban tugas dengan kemampuan karyawan dan gaji yang diperolehnya. Pastikan juga mereka mendapat kenaikan gaji tiap tahunnya.
Tawarkan Gaji Kompetitif
Pemberian gaji juga masuk aspek penting yang harus diperhatikan. Pastikan untuk memberi gaji yang sesuai dengan aturan serta nilai pasar saat ini. Pemberian angka gaji yang jelas, tentu bisa dijadikan proses yang pasti untuk memulai strategi ini.
Namun bukan hanya berhenti di situ, pihak perusahaan juga harus memberikan penawaran kenaikan gaji secara berkala untuk karyawannya. Jika aspek ini diinformasikan sejak awal, maka karyawan akan terus bertahan dan tingkat turnover bisa terus ditekan.
Dampak turnover yang terlalu tinggi
Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif yang terjadi akibat tingginya tingkat turnover karyawan.
Merekrut karyawan baru tentu membutuhkan biaya, mulai dari vendor lowongan kerja, interview, hingga pelatihan. Hal ini belum termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan yang di PHK atau resign.
Setidaknya kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya dan hal ini tentu butuh waktu yang cukup lama, apalagi ketika karyawan yang resign memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas perusahaan.
Seperti efek domino, penurunan produktivitas tentu berbanding lurus dengan penurunan keuntungan perusahaan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, maka semakin menurun tingkat penjualan dan kemudian berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan perusahaan.
Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh interview dan proses screening yang kurang baik
Tidak ada pengembangan karir yang jelas
Karyawan kemungkinan besar akan lebih memilih perusahaan dengan potensi pengembangan karir yang ditandai dengan jenjang karir beserta kriteria yang jelas. Tidak jarang mereka mencari perusahaan startup karena lebih fleksibel dan jenjang karir yang lebih tinggi cenderung lebih mudah digapai dibandingkan perusahaan korporat.